Tuesday 27 March 2007

Sekedar mimpi?

Saya dan HERI TASMEN lagi ngopi di depan kantor pos aloon-aloon Tuban. Wah sambil ngopi ini enaknya ngapain ya? Ngrokok? Itu sih sudah pasti! Lainnya dong! Untung saya bawa laptop. Langsung aja saya nyalakan, ngerjain blog sekalian cek imel. Wah hebat warung kopi ada hotspot-nya. Langsung aja surfing!

Makin malam warung kopinya makin rame, banyak juga yang bawa laptop buat akses internet. Beberapa diantaranya adalah siswa SMKN1 Tuban, muridnya mbak Indri. Kata Mak Darim, pemilik warung, akses internet ini gratis sebagai bagian dari servis untuk pengunjung. Bahkan sudah menjadi trend di Tuban, warung kopi plus gratis akses internet. Warung Pak Bagong di Tegalagung juga tidak ketinggalan menyediakan layanan hotspot. Setiap pembelian sego jagung 5 bungkus, gratis akses internet 30 menit.

Tit tit tit tit tit tit (suara alarm HP tanda jam 5 pagi!)

Lho tadi ternyata cuma mimpi to? hahahahahahaha

***

Wah kapan ya akses internet murah ?

Siapa ya yang bisa menjawab pertanyaan diatas? Sudah sering tuntutan penurunan harga bandwith disebarluaskan via “virus” seangkatan brontok (hebat juga brontok yang telah membuat bingung para pengguna kompie di Indonesia dan menjadi inspirasi bagi kaum yang ngeh TI tapi suka iseng buat bikin varian-variannya). Bahkan situs SBY sempat dikerjain sehingga menampilkan tritura yang juga salah satunya menuntut penurunan harga akses internet di Indonesia yang mahal (sempat saya posting beberapa hari lalu).

***

Sejak pertama ngajar saya selalu mencoba mengakrabkan mahasiswa dengan internet. Kebetulan saya dapat satu mata kuliah untuk mahasiswa baru. Wah ini sasaran untuk ”diprospek”. Mulai dari pengumpulan tugas via email, hingga merancang bahan ajar multimedia berbasis web (hahahahaha otodidak, ppt di permak pakai dreamweaver!). Bukannya sok-sokan sih. Tapi menurut saya, “mahasiswa harus ngeh soal TI”. Paling tidak dengan ikut mata kuliah saya, mahasiswa jadi akrab dengan internet. So ketika menginjak semester yang lebih tinggi mereka semakin terbiasa mencari informasi melalui internet, apalagi menjelang tugas akhir. Terkadang terpikir juga biaya yang harus dikeluarkan oleh mahasiswa, belum lagi anggapan “sok canggih”, “kemlinti” dan “sok mempersulit” mahasiswa. (PTN tempat saya ngajar belum ber-BH, akses internet terbatas. Belum lagi lingkungan sekitar yang belum mendukung iklim pendidikan. Warnet masih pakai dial up dan harganya mahal banget bo’.) Tapi saya berpikir “ini semua untuk kebaikan mahasiswa”, hari gini mahasiswa kok gak ngeh internet. Jadi lucu juga lha MK Dasar Manajemen tapi kok punya “Tujuan Instruksional Umum” me-ngeh-kan mahasiswa dengan internet. Heheheh ini sih side effect aja!

Banyak pengalaman lucu terjadi. Ada yang mengirim tugasnya bukan via attachment tapi langsung ditulis sebagai isi email yang dikirim (bikin pusing kalo ngoreksi!)

Tapi paling seneng kalo pas baca komentar-komentar mereka di kueisioner akhir semester. Komentarnya lucu-lucu, mereka pada puas dan senang dengan style ngajar saya yang “agak” memanfaatkan TI. Mereka bisa mendapatkan file ppt atau artikel-artikel dalam bentuk soft copy (kalau ini memang saya obral sebagai “freeware”). Mereka jadi terbiasa dengan internet (gak tahu ya, mahasiswa tadi jadi rajin ngenet untuk cari bahan kuliah atau buka lal***.com heheheheeh).

***

Wah, anggota DPR dapet jatah laptop nih. Sippp deh, biar kerja mereka makin “canggih” secanggih laptopnya. So jangan pada apriori dulu yach, siapa tahu dengan jatah laptopnya mereka pada bikin situs pribadi atau blog buat menampung aspirasi masyarakat. Kalau habis kunjungan di daerah mereka bisa langsung upload data faktual yang ada di lapangan. Asal jangan salah upload koleksi foto pribadi yang syuuuuurrrrr aja!!!

Mungkin selama ini anggota DPR gak sempat baca koran atau lihat berita TV (wow sibuk banget yach!!!) jadi tidak tahu “penderitaan” rakyat. So dengan jatah laptop plus fasilitas wifi di gedung DPR, mereka jadi gak “kuper” lagi dengan permasalahan yang dihadapi oleh rakyat. Dengan laptop-nya. Anggota DPR dapat memantau perkembangan daerah yang diwakilinya dan berkomunikasi dengan konstituennya. Wah ini mimpi juga gak ya?

***

Semoga mimpi-mimpi tadi menjadi kenyataan!

NB :

Buat anggota DPR yang tidak bisa mengoperasikan laptop, daripada laptopnya “usang tak berguna” mending dihibahkan saja ke saya (laptop saya baterainya dah drop nih). Insya Allah akan lebih bermanfaat.

Hehehehehehee.

Tetap Berpikir Merdeka!!!

Sumber Foto : http://www.itfactory.co.uk/images/laptop-buyers-guide-img.j