Saturday 19 January 2008

Dosen kok gondrong................

Entahlah, sudah berapa banyak kata itu saya dengar. Mulai dari ortu, saudara sampai teman. Tapi saya tetap enjoy dengan penampilan saya. Sewaktu ngantor pun saya tampil biasa; baju rapi tidak dimasukkan, rambut agak gondrong bahkan pernah gondrong habis, celana jeans, sepatu boot. Lho apa yang salah sih...

Saya bersyukur bisa menjadi PNS tanpa harus menggunakan berbagai seragam plus atribut lainnya. Tanpa harus memakai baju keki, linmas, korpri, tanda pengenal dan juga pin korpri.

Ups, salah pilih dasi nih...:D

Penampilan gondrong juga mendukung ketika harus turun di lapangan untuk penelitian. Ketika berhadapan dengan birokrat, saya bisa berkamuflase sebagai mahasiswa sehingga tidak terjadi budaya amplop. Ketika berhadapan dengan masyarakat saya juga bisa dengan santai ngobrol ngalor ngidul dan lagi ketika di keramaian pasar atau terminal, penampilan saya ini bisa dijadikan sebagai modal tolak bala menghadapi preman.... :))

Namun saya juga harus bersiap ketika banyak yang menyangsikan status ke-dosenan-an saya. Bahkan sering tidak berani menyebut profesi saya. Seperti ketika ini terjadi!

Ups, sok sibuk banget...

Bagi saya jeans itu nyaman... baju rapi tapi tidak dimasukkan juga nyaman...

Saya lebih memilih memakai baju batik plus jeans saja apabila terpaksa harus tampil rapi pada suatu acara formal.

Bukankah kita mencari kenyamanan dalam hidup ini.... ? Nyaman bagi saya belum tentu nyaman bagi anda.

Bukankah begitu?